Friday, 25 April 2014

SKENARIO KEHIDUPAN

Kisah Ini Berawal Dari Kita Diciptakan

Cerita Ini Bermula Sejak Kita Dilahirkan
Sebuah Perjalanan Panjang Kehidupan
Tuhan Menulisnya Kita Menjalankan

Aku Kebagian Satu Skenario Kehidupan
Entah Berapa Halaman Tebalnya
Tanpa Ku Tahu Apa Judul Pembukaan
Entah Berapa Esisode Didalamnya

Aku Tak Bisa Membaca Semuanya
Selain Siap Menjalani Tiap Halaman
Ada Beberapa Rahasia Yang Terjaga
Membuat Manis Harap Dan Impian

Aku Paling Suka Episode Cinta
Dimana Aku Senyum Dan Bahagia
Tak Mau Halaman Itu Berlalu
Malah Aku Ingin Tetap Terpaku

Tapi Katanya Roda Hidup Berputar
Jadi Aku Harus Rela Episode Itu Bubar
Sembari Kusimpan Sisa-Sisa Yang Ada
Supaya Kujadikan Catatan Hati Selanjutnya

Bahwa Episode Yang Sudah Berlalu
Yang Menelan Waktu dan Umurku
Sudah Pernah Memberikan Kesempatan
Tinggal Bagaimana Kita Memanfaatkan

Aku Tak Bisa Menyalahkan Siapa-Siapa
Meski Kadang Tak Bisa Berbuat Apa-Apa
Harus Kusesali Waktu Yang Jadi Sia-Sia
Tak Bisa Kutahan Episode Itu Lama-Lama

Intinya Bagaimana Melakukan Peran Terbaik
Perankan Posisi Dan Jabatan Dengan Menarik
Meski Kita Seakan Di Atas Panggung Sandiwara
Tapi Ada Hitungan Amal Untuk Sambungannya

Jika Sedang Jadi Kaya Mungkin Harus Memberi
Jika Sedang Jatuh Cinta Mungkin Harus Berbagi
Jika Sedang Jadi Miskin Mungkin Harus Diinsyafi
Ada Yang Dapat Peran Hanya Kaya Secara Materi

Jika Kita Mampu Berperan Dengan Baik
Ada Jaminan Kita Jadi Pemain Selanjutnya
Bukan Lagi Peran Melawan Buruk Dan Baik
Tapi Peran Kemenangan Selama-Lamanya

==========================================
Yohanes 15:9-17

“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.”

All blessings,

No comments: