Saturday, 5 April 2014

CARA MENANAM KELAPA SAWIT

MENANAM KELAPA SAWIT


Daftar isi :
1.Persiapan Menanam Kelapa Sawit
• Pola Tanam (1)
• Memancang (1)
• Melubang (2)
• Pupuk Lubang (2)

2.Menanam Kelapa Sawit
• Persiapan Di Pembibitan (3)
• Administrasi Transport (3)
• Pengangkatan Bibit Ke Lapangan Dan Ecer Bibit (3)
• Penanaman (4)
• Konsolidasi Pokok Doyong Dan Penyisipan (4)


1. Persiapan Menanam Kelapa Sawit
• Pola Tanam
Pola tanam yang digunakan adalah segitiga sama sisi pada areal datar sampai bergelombang, sedangkan untuk areal yang berbukit dengan sudut kemiringan 120 perlu dibuat teras kontur dengan jarak tanam sesuai dengan ketentuan. 

Alasan mengapa menggunakan pola tanam segitiga sama sisi yaitu :
1.Tajuk jika dilihat dari atas terlihat bulat, oleh karena itu semua ruangan tertutupi – tidak ada ruangan kosong sehingga dapat menghambat/mengurangi pertumbuhan gulma.
2. Populasi per Ha lebih optimum jika dibandingkan dengan pola tanam persegi.
3. Efektif dan efisien dalam penyerapan unsur hara karena akar tanaman menebar penuh – luas tajuk sama dengan luas akar

Pola tanam dikaitkan dengan :
1. Jenis tanah
Pada tanah mineral jarak tanamnya lebih renggang dibandingkan pada tanah gambut.
2. Kesuburan tanah
Pada tanah yang subur jarak tanamnya lebih renggang dibandingkan pada tanah yang tidak subur.
3. Bibit yang digunakan

Tipe A Laju pertumbuhan > 80 cm/tahun
Untuk tanah mineral
Tipe B Laju pertumbuhan 70 – 80 cm/tahun
Dapat digunakan untuk daerah berbukit
Tipe C Laju pertumbuhan 60 – 70 cm/tahun
Untuk tanah gambut
Tipe D Laju pertumbuhan < 60 cm/tahun


Populasi tanaman menurut jarak tanam

Pola tanam Populasi pokok/Ha Anjuran pada tipe/Jenis tanah dan Bahan tanaman
9.5 X 9.5 X 9.5 127 – 128 D X P Marihat
9.4 X 9.4 X 9.4 130 – 131 D X P Marihat
9.2 X 9.2 X 9.2 135 – 136 D X P Marihat
9.0 X 9.0 X 9.0 142 – 143 D X P Socfindo/Rispa
8.8 X 8.8 X 8.8 149 – 150 Tanah gambut
8.6 X 8.6 X 8.6 155 – 156 Tanah Gambut



• Memancang
Tujuan memancang :
- Memberi tanda-tanda untuk pembuatan lubang tanam.
- Sebagai pedoman untuk pembuatan jalan, parit, stacking, teras/kontur/tapak kuda dan menanam kacangan.



Organisasi memancang :
Setiap team (regu) pemancang terdiri atas 5 (lima) orang yaitu :
- 1 (satu) orang tukang teropong
- 2 (dua) orang tukang pancang
- 2 (dua) orang tukang tarik tali
Norma prestasi memancang 0.15 – 0.2 Ha/HK. 

Bahan dan alat : 
- Kompas sunto
- Abney level/Clinometer
- Kayu pancang ( pancang induk atau anak pancang)
- Tali rami atau kawat
- Kayu berbentuk Y

Pemancangan di areal datar
- Jarak tanam disesuaikan dengan table di atas
- Arah barisan tanaman Timurr – Barat 
- Buat pancang kepala setinggi 2.5 m dan bagian atasnya (± 30 cm) di cat putih dengan tujuan agar dapat dilihat.
- Menentukan batas-batas daerah/blok yang akan dipancang dan ditetapkan sebuah patokan untuk memancang. Usahakan titik tersebut adalah salah satu pertemuan antara Collection Road dan Main Road.
- Dari titik tersebut ditarik garis lurus Utara – Selatan (0 – 1800), lalu dipasang pancang kepala, dengan jarak antar pancang 7.8 m, hingga batas areal/blok yang hendak dipancang.
- Dari titik yang sama dibuat garis tegak lurus arah Timur – Barat (90 – 2700), pancang kepala dipasang dengan jarak antar pancang 100 m.

Pemancangan areal bergelombang dan berbukit
Terdapapat 2 (dua) cara untuk pemancangan yaitu pemancangan areal datar (cara biasa) dan dengan system teras kontur. Untuk cara biasa perlu atau harus dibuat tapak kuda/teras individu.
Pada pemancangan system teras kontur, jarak antar kontur dibuat sesuai dengan proyeksi jarak antar barisan pada pemancangan areal daar, sedangkan jarak pokok dalam kontur diusahakan sama dengan jarak pokok pada areal datar. Buat pancang tanam di kontur pertama, pancang kedua pada kontur yang sama berjarak sama dengan jarak antar dua pokok dalam barisan pada areal datar. Pancang ketiga dan seterusnya dibuat dengan cara yag sama. Pancang pada kontur kedua dibuat dengan cara membuat segitiga proyeksi yang menhubungkan dua pokok di kontur pertama dengan satu pokok di kontur kedua. Kemudian seperti cara di atas dilakukan pemancangan untuk semua kontur dan seterusnya dikerjakan hingga kontur terakhir.

• Melubang
Lubang tanam telah dipersiapkan minimal 6 bulan sebelum tanam untuk mengurangi kemasaman tanah.

Tujuan :
- Memberikan media tumbuh yang baik bagi akar tanaman pada saat awal penanaman.
- Mempermudah peresapan pupuk ke dalam tanah sehingga mempercepat tanaman mengabsorbsi pupuk tersebut.
- 
Peralatan :
- Cangkul
- Alat pengukur (Mal/Patron) dengan ukuran 90 X 90 X 60 cm
- Takaran pupuk – terbuat dari triplek berbentuk kubus atau wadah dari plastik yang sudah distandarisasi.

Teknis melubang :
- Dari pancang tanam dibersihkan (radius 1 m) dari sampah, akar-akar atau tunggul yang ada di permukaan tanah. Jika pada lokasi lubang tanam terdapat tunggul kayu yang tidak dapat dibongkar maka lubang tanam dapat digeser sedikit tetapi tetap mengikuti arah barisan.
- Anak pancang dicabut, kemudian tanah digali dengan ukuran 90 X 90 X 60 cm. Tanah hasil galian dipisahkan antara topsoil (selatan) dan subsoil (utara). Peletakkan tanah hasil galian harus konsisten. Setelah selesai anak pancang diletakkan kembali pada posisi semula (ditengah-tengah lubang tersebut).

Pembuatan lubang tanam pada tanah gambut adalah hole in hole, gunanya agar bibit tidak tumbang atau doyong. Pada tanah gambut yang tidak begitu dalam dapat juga tidak dilakuka hole in hole, namun tanah dipadatkan terlebih dahulu dengan menggunakan excavator.
Pada saat pembuatan lubang tanam airnya terlebih dahulu dikurangi yaitu dengan pembuatan parit 1 x 1 x 1 m (parit cacing), gunanya untuk mempermudah penggalian.
Untuk daerah rendahan atau rawa dapat digunakan tapak timbun. Ini dilakukan setelah tanam dan tenaga kerja cukup.

• Pupuk Lubang
Jenis pupuk :
- Tanah mineral : 300 gram TSP untuk setiap lubang tanam
- Tanah gambut : 300 gram TSP (500 gram RP) dan 15 gram CuSO4.

Teknis memupuk :
- Topsoil dimasukkan ke dalam lubang tanam hingga ketinggian 20 – 25 cm permukaan bola tanah harus sejajar dengan permukaan tanah asli. Cangkul dapat dibuat sebagai mal.
- Pupuk ditaburkan secara merata ke dalam lubang tanam. Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan 3 tahap yaitu 100 gram untuk setiap tahapnya diselingi dengan penimbunan lubang tanah.

2. Menanam Kelapa Sawit
• Persiapan Di Pembibitan
Bibit kelapa sawit siap tanam ke lapagan pada umur 10 – 12 bulan. Bila lewat umur, bibit tersebut harus dipangkas. Pemangkasan bentuk kerucut yang sudut kemiringannya 30 – 450, dengan demikian daun termudah merupakan puncak kerucut. Jika penanaman belum dapat dipastikan, sebaiknya bibit dipangkas 6 bulan sekali. Kebutuhan tenaga kerja untuk pemangkasan yaitu 40 bibit/HK.
Satu bulan sebelum pemindahan ke lapangan dan diulangi lagi dua minggu kemudian, large bag diangkat dan diputar 1800 untuk memutuskan perakaran tanaman yang telah menembus large bag sehingga mengurangi shock saat ditanam kelapangan. Cara lain yaitu large bag dimiringkan kemudian akarnya dipotong.
Bibit yang akan ditanam ke lapangan harus disiram sampai tanah dalam large bag jenuh air. Pemindahan bibit ke lapangan harus berdasarkan kelompok bibit atau jenis bibit.

• Administrasi Transport
- Divisi mengajukan surat permintaan bibit melalui kantor besar kebun.
- Kantor besar kebun mengeluarkan DO (Delivery Order) rangkap 4. 
- DO diserahkan ke bagian transport dan disahkan.
- Bagian transport (supir) menyerahkan DO ke bagian bibitan dan disahkan.
- Jumlah bibit yang dimuat/diangkut harus sesuai DO.
- Setelah bibit sampai tujuan, DO harus disahkan oleh penerima bibit (Divisi).
- DO yang telah disahkan didistribusikan kepada Kantor besar, Divisi, Bibitan, dan bagian transport.

• Pengangkatan Bibit Ke Lapangan dan Ecer Bibit
- Dibutuhkan 3 orang untuk bongkar muat bibit, 1 orang di kendaraan 2 orang untuk muat dan bongkar bibit (menyusun bibit di tanah).
- Bibit dibongkar pada tempat-tempat yang telah ditetapkan (titik pembongkaran). Harus jelas berapa jumlah bibit yang harus diturunkan pada setiap titik pembongkaran.
- Pembongkaran dan pengeceran bibit dari titik pembongkaran ke lubang tanam harus hati-hati jangan sampai bola tanah pecah. Bibit harus diangkat berdiri dan bagian bawahnya ditopang dengan bahu. Jangan diangkat pada leher akarnya, pengangkatan harus dilakukan pada bola tanahnya secara hati-hati.
- Bibit diletakkan di sebelah selatan lubang tanam secara hati-hati, jangan dibanting. Peletakkan bibit harus konsisten.
- Bibit harus sudah diecer ke dalam blok bersama-sama dengan kantong plastik yang berisikan pupuk lubang tanam sehari sebelum penanaman.

• Penanaman
- Pancang tanam dicabut.
- Lubang tanam diisi/ditimbun top soil dan dipadatkan (ketebalan ± 25 cm) dengan cara diinjak.
- Pupuk lubang dimasukkan 1/3 bagian. 
- Large bag disobek dengan menggunakan pisau atau parang.
- Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan hati-hati (jangan dibanting atau dihentakkan). Permukaan bola tanah harus sejajar dengan permukaan tanah asli. Jika belum sejajar topsoil dapat ditambah atau dikurangi.
- Large bag ditarik sehingga bola tanah saja yang berada di dalam lubang tanam.
- Ditimbun tanah topsoil , dipadatkan dengan cara diinjak tanah timbunan di sisi bola tanah. Jangan sampai menginjak bola tanah.
- Pupuk dimasukkan 1/3 bagian lagi.
- Ditimbun tanah subsoil, dipadatkan dengan cara diinjak tanah timbunan di sisi bola tanah.
- Pupuk dimasukkan 1/3 bagian lagi (sisanya).
- Ditimbun tanah subsoil, dipadatkan dengan cara diinjak tanah timbunan. Penimbunan dilakukan hingga permukaan bola tanah sejajar dengan permukaan tanah asli.
- Pancang tanam diletakkan disebelah selatan dan large bag diikat pada pancang tanam tersebut – peletakkan pancang tanam harus konsisten untuk setiap titik tanam.
- Sebelum penimbunan posisi bibit harus tegak sehingga daunnya menghadap kea rah tiga jurusan ( sistem mata lima).

Kesalahan-kesalahan yang harus dihindari pada penanaman yaitu :
- Bibit ditanam terlalu dalam
- Bibit ditanam miring atau tidak tegak
- Tanah pada large bag (bola tanah) dipecah dan dibuang.
- Large bag tidak dibuka sebelum bibit ditanam.

• Konsolidasi pokok doyong dan penyisipan
Pekerjaan konsolidasi (menegakkan) pokok doyong hanya dilakukan 1 rotasi yaitu 1 minggu setelah penanaman. Bahkan hal ini tidap perlu dilakukan apabila penanaman sudah dilakukan dengan benar, kecuali bila terjadi angina kencang dan hujan yang sangat lebat sehingga pokok doyong.
Penyisipan merupakan mengganti pokok yang mati dan pokok yang abnormal yang lolos dari seleksi di pembibitan.

Tujuan penyisipan :
- Untuk mendapatkan produksi per hektar yang maksimal.
- Menekan pertumbuhan lalang dan gulma lainnya.

Pekerjaan awal sisipan yang penting adalah sensus dan identifikasi pokok. Prisisp pelaksanaan teknis ( bibit dan tanam) sama dengan pekerjaan penanaman. Pokok sisipan ditanam pada bekas tanaman yang sudah dibongkar agar barisan tanaman tetap lurus. Pemeliharaan pokok sisipan dilakukan sesuai dengan pemeliharaan (rotasi perawatan) tanaman asli.


FILOSOFI TANAM : SETIAP BIBIT YANG DITANAM HARUS TUMBUH 

No comments: